Berita PETANI METRO SELATAN MEWAKILI PROVINSI LAMPUNG DALAM PENILAIAN NASIONAL PENGHARGAAN PEMBANGUNAN DAERAH (PPD) TAHUN 2022

PETANI METRO SELATAN MEWAKILI PROVINSI LAMPUNG DALAM PENILAIAN NASIONAL PENGHARGAAN PEMBANGUNAN DAERAH (PPD) TAHUN 2022




“Dengan program Kartu Petani Berjaya berbasis elektronik (e-KPB) ini, kemudahan yang saya dapatkan salah satunya adalah adanya kepastian mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai kuota atau jatah saya selaku petani. Setiap petani yang terdaftar dalam e-KPB pasti mendapatkan pupuk bersubsidi, Pak.” kata Sudibyo mantap, saat menjawab pertanyaan salah satu anggota Tim Penilai Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Nasional tahun 2022, yang diikuti oleh Provinsi Lampung. Sudibyo sendiri adalah anggota kelompoktani Usaha Maju Kelurahan Margodadi, Kecamatan Metro Selatan yang diwawancarai oleh tim penilai  pada saat penilaian berlangsung pada hari Jumat siang tadi (8/4) bertempat di Aula Kecamatan Metro Selatan.

PPD merupakan kegiatan pemberian penghargaan kepada pemerintah daerah yang dilakukan oleh Kementerian PPN/Bappenas sejak tahun 2011 dengan nama Anugerah Pangripta Nusantara (APN) dan sejak tahun 2017 berubah nama menjadi Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD). Tujuan dari PPD adalah mendorong pemerintah daerah untuk menyusun dokumen perencanaan yang konsisten, komprehensif, terukur, dan dapat dilaksanakan. Pada tahun 2022 ini Provinsi Lampung masuk dalam penilaian tahap 3 yaitu verifikasi. Salah satu program unggulan daerah yang diajukan untuk dinilai adalah implementasi e-KPB dan Kota Metro, khususnya Kecamatan Metro Selatan terpilih menjadi lokus penilaian pelaksanaan e-KPB mengingat dari 31 kelompok tani yang ada, semua anggotanya (100%) telah melakukan penebusan pupuk bersubsidi Musim Tanam (MT) II ini dengan transaksi nontunai virtual account Bank BNI melalui sistem e-KPB.

Keuntungan yang dirasakan oleh petani lainnya juga diutarakan oleh Sugeng saat diwawancarai tim, anggota kelompoktani Lestari Jaya Mandiri Kelurahan Margodadi, yang pada MT II tahun 2021 yang lalu mengalami gagal panen akibat serangan hama tikus dapat memperoleh klaim ganti rugi dari Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Melalui program KPB, Sugeng diikutsertakan dalam program AUTP tanpa membayar premi sepeserpun karena  preminya 100 persen dibiayai oleh pemerintah, baik pusat maupun provinsi.

Lain halnya dengan Warsino, anggota kelompoktani Usaha Makmur Kelurahan Margodadi. Pada saat wawancara ia menceritakan pada tahun 2020 ia mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BNI sejumlah 25 juta yang kemudian dibelikannya 2 ekor sapi. Karena ia terdaftar dalam program KPB Warsino mendapatkan kemudahan saat pengajuan KUR, pinjamannya tanpa agunan dan bunga rendah yaitu 6 persen setahun. Setelah setahun kedua ekor sapinya tersebut dijual dengan harga yang sanggup untuk membayar pinjaman plus bunganya dan sisanya masih bisa ia belikan 2 ekor sapi lagi. Kini pinjaman KURnya sudah lunas dan ia punya 2 ekor sapi. “Saya tertarik memelihara sapi untuk menambah penghasilan dari usaha tani padi. Terima kasih kepada pak Gubernur dan pemerintah yang dapat membantu kami mempermudah memperoleh pinjaman ringan melalui KPB” kata Warsino menambahkan.

Menurut Hery Wiratno, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Metro, saat ini jumlah petani di Kota Metro yang terdaftar dalam eRDKK adalah 5.314 orang, dan semuanya telah terdaftar pula  dalam program KPB. Menurutnya, per tanggal 7 April 2022 total transaksi penebusan pupuk bersubsidi MT II melalui e-KPB se-Kota Metro adalah sebesar Rp 503.873.600,- dan lebih dari separohnya yaitu Rp 318.288.000,- adalah transaksi yang dilakukan petani di Kecamatan Metro Selatan. “Menurut saya ini merupakan hal yang membanggakan karena ternyata Kota Metro menjadi yang tertinggi di antara kabupaten/kota seProvinsi Lampung untuk transaksi penebusan pupuk bersubsidi melalui e-KPB. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada petani dan juga penyuluh pertanian atas kerja sama yang baik dan semangat yang tinggi untuk dapat mengimplementasikan program KPB di Kota Metro, khususnya di Metro Selatan yang sudah 100%,  dan juga kecamatan lain yang belum 100% saya harap bisa segera menyusul.” ungkapnya.

Dijumpai terpisah di akhir acara, Basirun Nasir, Koordinator Penyuluh Kecamatan Metro Selatan juga mengungkapkan kebanggaannya kepada para petani yang diundang untuk mewakili dalam penilaian ini. “Rekan-rekan penyuluh memang tak kenal lelah untuk mensosialisasikan e-KPB kepada petani kami, mengajari mereka hingga paham tentang program ini dan mau melakukan penebusan pupuk bersubsidi melalui aplikasi. Untuk menyiapkan penilaian ini kami melakukan roadshow hampir tiap malam di setiap kelurahan dan kelompoktani yang perlu. Yang luar biasa, kami juga merasa didukung oleh dinas melalui Kabid TPHP dan Bapak Samidi, juga para lurah dan Ibu camat kami yang selalu memberi semangat dan mengikuti pertemuan malam kami. Semoga penilaian ini memberikan sumbangan nilai yang berarti agar Provinsi Lampung dapat meraih yang terbaik dalam penilaian PPD ini.” pungkas Basirun. Selain tim penilai nasional PPD, acara penilaian PPD ini juga dihadiri oleh Kepala Bappeda Provinsi Lampung, Kepala Dinas KP3 Kota Metro, Camat Metro Selatan, Lurah se-Metro Selatan, perwakilan Bank BNI Cabang Metro, kios/pengecer pupuk dan Tim KPB Provinsi Lampung. *tphp

Related Post

PENILAIAN BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2018 DI BPP KECAMATAN METRO BARATPENILAIAN BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2018 DI BPP KECAMATAN METRO BARAT

Pada hari Kamis, 5 Juli 2018 yang lalu BPP Kecamatan Metro Barat mendapat kunjungan dari Tim Penilai Lomba BPP Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2018 dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber